Subscribe to web2feel.com
Subscribe to web2feel.com
Diposting oleh leo Kamis, 21 Januari 2010

Bank BRI, Bank Indonesia, Pembobolan BANK, FinancialPT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengakui bahwa pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sedang terjadi bukan untuk pertama kalinya. Kejahatan serupa sudah dialami perseroan sejak Desember 2009.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Operasional BBRI Triyana di kantornya Gedung BRI 1 Jalan Jend Sudirman Jakarta Kamis (21/1/2010).

"Ini memang bukan pertama. Transaksi Skimmer terjadi di Desember 2009. Dari satu nasabah, jumlahnya mencapai Rp 19 juta," katanya.

Saai ini proses penyelidikan sedang proses. Namun dana nasabah asal Jakarta tersebut sudah dikembalikan. Hampir sama dengan pola penarikan uang bulan Januari 2010, para pembobol melakukannya melalui jaringan ATM dunia, tepatnya Vancover Canada.

"Proses yang pertama sedang dalam proses. Kemudian langsung terjadi di Bali itu," terangnya.

Ia juga menjelaskan, sejatinya, transaksi melalui ATM, lebih aman ketimbang lewat jalur e-banking. Ini disebabkan, dengan ATM, ada dua keamanan sekaligus yang disediakan, pertama kartu fisik, kemudian nomor unik (PIN).

"Kalo dibandingkan, ya lebih aman ATM. Kalau e-banking, cuma pakai password. Nanti kalau orang lain tahu, ya sudah," paparnya.

Memang ada wacana untuk mengganti teknologi Kartu ATM dari pita magnet menjadi chip. Namun itu tidak serta merta menghilangkan risiko praktik Skimming.

"Chip bisa. Tapi mereka juga punya alatnya. Kalau di luar negeri, malah sudah ada teknologi finger print dan kornea untuk ATM. Kuncinya itu ya menjaga ATM. Karena risiko juga bisa terjadi karena penggunanya, bukan hanya bank." ungkapnya.


Sumber

0 komentar

Posting Komentar